"Saya ingin memulai usaha di Internet!"
sumber gambar: lunarpages
Seiring berjalannya waktu, internet menjadi semakin akrab dengan kehidupan manusia. Dulu, mayoritas pengguna internet hanya menggunakan internet untuk beberapa hal seperti bermain game online, menggunakan media sosial, atau mencari referensi. Sekarang, kegiatan seperti belanja, membayar iuran, dan berinvestasi dapat dilakukan dengan mudah menggunakan internet. Sampai-sampai, berbagai perusahaan dan pihak pemerintah menggunakan internet agar sistem administrasi lebih mudah untuk dilakukan. Kondisi ini membuat internet semakin tidak bisa dihindari dalam kehidupan manusia. Mau tidak mau orang-orang mulai memasukkan internet dalam kehidupannya, dengan terkadang melupakan ancaman yang ada di internet karena kemudahan yang diberikannya.
Salah satu kemudahan itu adalah kemudahan seseorang untuk bertransaksi. Kita bisa melakukan investasi dengan lebih mudah, mencari donasi dan berdonasi, serta menggunakan berbagai situs berbayar yang memberikan kenyamanan lebih dalam hidup kita. Kemudahan tersebut merupakan fasilitas yang paling sering dimanfaatkan oleh produsen dan pihak penyedia jasa. Dengan adanya internet, mereka dengan mudah bisa memperkenalkan produk mereka sekaligus melakukan transaksi dengan mudah. Tentu saja selain menjadi konsumen, kita pun harus bisa memanfaatkan internet sebagai sumber keuangan kita sendiri. Kita harus bisa beradaptasi dan menggunakan internet untuk keuntungan kita. Salah satu langkah yang bisa kita lakukan adalah memiliki situs web sendiri. Situs web tersebut bisa kita sesuaikan sebagai media branding, situs jual beli online, start-up, atau platform-platform lainnya. Dengan memiliki situs web sendiri, perusahaan dan start-up kita akan terlihat lebih profesional.
Namun, dibalik kemudahan tersebut, kita harus ingat dengan ancaman-ancaman yang ada di internet. Seiring dengan berkembangnya internet, berbagai aspek negatif dari internet pun semakin berkembang. Salah satunya adalah ancaman siber. Ketika mendengar kata “ancaman siber” kata yang paling mungkin muncul di pikiran teman-teman adalah peretasan atau lebih dikenal dengan istilah hacking. Peretasan sendiri termasuk salah satu ancaman yang paling berbahaya dalam bidang internet. Masalahnya, peretasan tidak hanya mengacu pada perampokan uang semata. Peretas pun bisa mencuri dokumen-dokumen penting dan bisa mengancam kestabilan negara bahkan dunia. Biasanya, peretasan dilakukan melalui situs web. Para peretas akan berusaha membobol situs tertentu untuk mengambil data yan bisa menguntungkan mereka.
Sepanjang 2017 kemarin, banyak serangan siber yang berhasil membuat dunia panik dan menghasilkan kerugian yang sangat besar. Salah satu di antaranya adalah serangan wannacry yang kerugiannya dapat mencapai 53 triliun rupiah (sumber: merdeka). Saat itu, pemberitaan mengenai serangan wannacry begitu gencar. Orang-orang pun panik karena mereka menjadi korban dari tindakan peretasan tersebut. Tapi peretasan untuk mencuri uang tidak hanya bisa dilakukan dengan ransomware saja.
Pada tahun yang sama, seorang peretas muda melakukan peretasan dan membobol situs-situs dan berhasil mendapatkan 1,9 miliar rupiah (sumber: rappler). Dia melakukannya dengan mengambil data salah satu pengguna dan menggunakan data tersebut untuk mendapatkan uang. Contoh tersebut merupakan satu dari banyak peretasan yang ada di Indonesia. Bari-baru ini saja terjadi peretasan pada situs bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), yang mempunyai fungsi sangat krusia. Pelaku mengaku bahwa ia melakukannya karena hanya iseng (sumber: republika). Padahal, tentu saja pada situs itu terdapat data-data penting dan penyalahgunaannya dapat menyebabkan ketidakstabilan negara Indonesia. Namun, dengan mudah peretas membobol situs bawaslu. Terlihat bahwa walaupun peretas tidak mempunyai motivasi besar untuk meretas situs web, mereka dapat dengan mudah melakukannya.
Kejadian-kejadian seperti itu menandakan masih rendahnya keamanan siber di Indonesia, khususnya keamanan situs web. Di Indonesia sendiri, belum terdapat sebuah badan pengamanan siber yang bekerja dengan baik. Saat ini Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) belum memiliki susunan organisasi tata kerja sehingga tidak bisa melakukan pekerjaannya dengan optimal. Keadaan tersebut tentu saja tidak mendukung perkembangan platform-platform di Indonesia. Namun, tentu saja ancaman itu dapat diminimalisasi oleh pemilik situs web sendiri. Berbagai tindakan kriminal baru dilaporkan setelah kerugian sudah berjumlah besar. Itu pun masih melalui proses yang lama, menandakan masih ada kinerja yang kurang dari pihak pemerintah sendiri. Situs-situs web pemerintah sudah beberapa kali menjadi pemberitaan karena diretas.
Selain pemerintah pun, mayoritas masyarakat Indonesia tidak begitu memperhatikan seberapa pentingnya keamanan data yang mereka simpan di situs-situs pada internet. Salah satunya faktor kurangnya keamanan adalah banyak dari masyarakat Indonesia yang asal memilih kata sandi dan bahkan memberikan sandi mereka sendiri pada orang lain. Padahal, berkaca dari kasus peretasan 117 juta akun linkedIn pada tahun 2016, sudah terlihat bahwa memiliki kata sandi yang sama untuk berbagai akun merupakan hal yang membahayakan. Untuk tambahan, 117 juta data akun linkedIn tersebut dijual di darknet di mana penggunaannya sulit untuk dilacak.
Sehingga dapat disimpulkan terdapat dua cara untuk mencegah peretasan dan penyalahgunaan data. Pertama, kita sebagai pengguna harus dengan pintar melakuan manajemen terhadap data yang kita simpan pada internet. Kedua, para pemilik situs web harus bisa menjaga data yang mereka pegang. Untuk menangani ancaman tersebut, para pemilik situs web dapat menggunakan pengamanan transmisi data. Hal ini dilakukan dengan mengamankan data-data penting yang terdapat pada situs web menggunakan teknik enkripsi. Enkripsi data dilakukan melalui internet dan hanya bisa didekode pada server pemilik. Data-data tersebut biasanya berupa nama, kata sandi, informasi kartu kredit dan debit, serta berbagai data penting lainnya. Situs yang sudah melakukan enkripsi tersebut dinyatakan memiliki SSL Certificate (Secured Socket Layer). Situs yang menggunakan SSL melakukan pengamanan pada situs dan email situs web tersebut sehingga semua data yang terdapat dalam situs tersebut aman.
Setelah membaca fakta-fakta di atas, mungkin teman-teman akan berpikir ulang untuk memiliki situs web sendiri. Pertama, teman-teman harus mempunyai domain dan/hosting sendiri. Lalu teman-teman pun harus memiliki sistem keamanan agar situs teman-teman tidak mudah diretas. Fasilitas-fasilitas tersebut pasti mahal! Nah! Bila teman-teman berpikir begitu, teman-teman akan kecewa karena teman-teman salah namun senang karena ternyata harga yang dikeluarkan tidak membuat dompet teman-teman menjadi kurus!
Untuk saya, Dewaweb adalah jawaban yang tepat untuk memulai karir di internet. Saya memilih Dewaweb karena mereka adalah perusahaan penyedia cloud hosting yang aman, cepat, dan terpercaya. Saat ini mereka sudah mempunyai lebih dari 27.000 klien dan beberapa di antaranya merupakan perusahaan besar. Ditambah lagi, mereka memiliki ninja customer service yang siap membantu teman-teman ketika memiliki masalah. Hal ini merupakan nilai lebih bagi saya yang tidak mengenal IT terlalu dalam.
Dewaweb menyediakan jasa Hosting Murah dan Domain Murah. Mereka juga menyediakan jasa SSL Certification sehingga data pada situs web teman-teman akan dienkripsi dengan aman dan transaksi tidak mudah diganggu oleh pihak-pihak nakal. Ditambah lagi (dan yang saya sangat suka), terdapat berbagai promo yang bisa teman-teman dapatkan sehingga teman-teman bisa mendapatkan deal yang semakin murah. Bahkan, Dewaweb menyediakan Domain Gratis bila teman-teman mempunyai paket hosting apa saja untuk satu tahun, sehingga teman-teman tidak harus membayar lebih untuk mempunyai domain. Paket yang mereka miliki pun beragam dengan tingkatan-tingkatan yang sesuai dengan kebutuhan teman-teman.
Sehingga, saya pun akhirnya memilih dewaweb sebagai penyedia jasa untuk situs web saya, dan saya ingin teman-teman merasakan kemudahan yang saya rasakan. Bila situs-situs web menjadi aman, tingkat keamanan siber di Indonesia pun akan meningkat. Yuk, ciptakan Indonesia yang memiliki keamanan siber yang tinggi!