[SPOILER ALERT]
Aku Booker DeWitt, seorang private detective, tapi itu bukan pekerjaan tetapku, karena aku akan melakukan apapun asalkan kalian membayarku. Sebagai seorang Alkoholik, aku hidup 20 tahun sendiri disebuah bangunan yang cukup tidak terawat. Di ruanganku, hanya ada beberapa barang seperti kursi dan meja, selain sampah tentunya haha. Hari itu, datanglah seorang pria, dia mengucapkan kalimat "Bring us the girl and wipe away the debt." Itulah awal dari cerita ini.
Dia dan seorang wanita kemudian membawaku ke sebuah mercusuar, sepertinya mercusuar itu sudah tidak terpakai. Sebelum kami benar-benar mencapainya. Dia memberiku beberapa benda yang dimasukan ke dalam sebuah kotak kecil. Aku menerimanya. Kemudian saat kami sampai, mereka meninggalkanku sendiri. Aku melihat tulisan "This is your last change". Aku benar-benar tidak mengerti, aku masuk dan melihat-lihat, ada beberapa barang berdebu, dan tangga untuk mencapai lantai paling atas mercusuar ini. Saat aku berada di lantai tengah, aku melihat, mayat... mayat yang mukanya ditutupi dengan sak yang bertuliskan "Don't dissapoint us" apakah ini dari mereka?
Aku melanjutkan perjalananku, tangga itu ternyata membawaku ke bangunan luar, bukan ruangan lampu di dalam mercusuar itu. Di pintunya, terdapat bel dengan simbol yang jika aku ingat-ingat, simbol itu sama dengan simbol pada gambar yang mereka berikan dalam kotak itu. Ketika aku membunyikan bell tersebut seperti pada gambar, aku terkejut, langit menjadi merah untuk beberapa saat.. Lalu pintu mulai terbuka. Tapi tidak ada lampu didalamnya. yang ada hanya sebuah kursi. Ya, karena tidak ada pilihan, aku duduk.
Baru beberapa detik saja, tiba, tiba muncul sesuatu yang menjepit tangan dan kaki ku, kursi itu mulai bergoyang sedikit vertikal ke bawah, terlihat ada beberapa jet seperti roket yang sudah berapi-api. Sial, pistolku terjatuh dari bajuku. Kemudian kursi kembali ke posisi semula, dari kaca pintu, terlihat bahwa ruangan atau bahkan mercusuar ini naik keatas langit dan tiba-tiba... aku berada di sebuah tempat, seperti kota, diatas awan, di atas langit... "Welcome to Columbia"
Ruanganku sepertinya baru mendarat, aku masuk ke sebuah ruangan, seperti gereja super mewah dengan sungai di dalamnya, yang aku tidak mengerti, mereka punya prophet sendiri. Aku berjalan ke segerombolan orang. Diantara mereka, ada yang tanya "Is that someone new?" Dilanjutkan dengan perkataan bahwa aku harus dibaptis untuk bisa masuk ke Columbia, ya, aku kira aku tidak punya pilihan. Dia membabtisku. Dia menceburkanku, kepalaku tenggelam dan aku pingsan. Astaga, dia harus belajar untuk membedakan antara membabtis orang dan menenggelamkannya karena tadi itu sungguh mengesalkan.
To be Continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar