Serigala, sering menjadi simbol untuk penyendiri.
"Hey hey hey hey, jadi kamu suka serigala karena mencerminkan kamu yang penyendiri?"
Tentu tidak.
Aku suka serigala karena ia kuat. Ia selalu bertahan walaupun sendirian, walaupun dunia menghinanya karena dunia melihat ia kasar, kotor, atau agresif. Namun, dunia tidak tahu apa yang telah dilaluinya. Dunia melihat lukanya namun dunia tidak melihat usahanya. Dunia hanya memandangnya sebelah mata, sebagai binatang melata yang hanya memikirkan dirinya sendiri. Padahal, salah satu hal terlucu yang dilakukan dunia adalah membentuknya menjadi seperti itu. Ia hanya mencoba bertahan. Menyembunyikan rasa takut dengan keberaniannya. Menyembunyikan rasa lelah dengan kekuatannya. Padahal mungkin itu semua palsu, hanya sifat yang dipaksa untuk menggapai sesuatu yang bahkan ia tak tahu apakah ia ingin kan atau tidak. Bertahan hidup.
Atau mungkin.
Dia tahu bagaimana kerasnya hidup sendiri, sehingga ia lupa bagaimana mudahnya melakukan sesuatu bersama-sama, bagaimana rasanya saling percaya, saling membutuhkan. Hmp. Dunia telah membuatnya buta. Ia sekarang diselubungi rasa takut akan mati, akan gagal, akan jatuh dan tertinggal. Mungkin ia terlihat kuat karena ia tahu tidak akan ada yang peduli dengan rasa sedih dan sakitnya bila ia menampakkannya? Mungkin ia melakukan semua hal itu karena ia tahu bahwa tidak akan ada yang datang saat ia membutuhkan. Mungkin ia tahu bagaimana kehidupan ini berjalan. Dan mungkin, ia tak mau begitu saja kalah dari kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar