No.
|
Taman Nasional
|
Luas
|
Keanekaragaman hayati yang khas
|
1.
|
Taman Nasional Bali Barat
|
77.000 hektar
|
Banteng, Rusa, lutung, kalong dan aneka burung dan
Jalak Bali
|
2
|
Taman Nasional Gunung Rinjani
|
Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.280/Kpts-II/1997 memutuskan Taman
Nasional Gunung Rinjani dengan luas 40.000hA walaupun dilapangan luasnya
lebih dari 41,000hA.
|
Flora
Jelatang (Laportea
Stimulans),
Dedurenan (Aglaea Argentea),
Bayur (Pterospermum
Javanicum),
Beringin (Ficus Benjamina),
Jambu-jambuan (Syzygium sp)
Keruing (Dipterocarpus
Hasseltii),
Rerau (D. Imbricatus),
Cemara Gunung (Casuarina Junghuniana)
Eidelweis (Anaphalis Javanica) dan beberapa macam anggrek hutan
endemik yaitu Perisstylus
Rinjaniensis dan P.Lombokensis.
Fauna
Musang Rinjani (Paradoxurus Hemaprhoditus
Rinjanicus),
Rusa (Muntiacus
Muntjak Nainggolani),
Lutung Budeng (Trachypithecus Auratus Kohlbruggei),
Trenggiling (Manis Javanicus),
burung Cikukua Tanduk (Philemon
Buceroides Neglectus),
Dawah Hutan (Ducula
Lacernulata Sasakensis),
Kepodang Kuduk Hitam (Oriolus Chinensis
Broderipii) dan beberapa jenis reptilia ditambah sejumlah jenis ikan air tawar yang hidup di danau Segara Anak, antara lain;Mujair dan Karper.
|
3
|
Taman Nasional Komodo
|
Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817
km².
|
sana terdapat 277
spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan
Australia, yang terdiri dari
32 spesies
mamalia,
128 spesies
burung,
37 spesies
reptilia.
25 terumbu
karang.
253 spesies
karang pembentuk terumbu
spesies ikan.
Dan tentunya
komodo
|
4
|
Taman Nasional Kelimutu
|
50 km²
|
78 jenis pohon yang dikelompokkan ke dalam 36 suku.
Khas: uta onga (Begonia
kelimutuensis), turuwara (Rhododendron
renschianum), arngoni (Vaccinium
varingiaefolium
|
5
|
Taman Nasional Alas Purwo
|
434.20 km²
Zona Inti 17.200
Ha
Zona Rimba
24.767 Ha
Zona
Pemanfaatan 250 Ha
Zona Penyangga
1.203 Ha
|
Mamalia yang
tercatat sebanyak 31 jenis, diantaranya yaitu : Banteng (Bos javanicus),
Rusa (Cervus timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Babi Hutan (Sus scrofa),
Kijang (Muntiacus muntjak), Macan Tutul (Panthera pardus), Lutung
(Trachypithecus auratus), Kera Abu-abu (Macaca fascicularis), dan Biawak
(Varanus salvator).
Burung yang
telah berhasil diidentifikasi berjumlah 236 jenis terdiri dari burung darat
dan burung air, beberapa jenis diantaranya merupakan burung migran yang telah
berhasil diidentifikasi berjumlah 39 jenis. Jenis burung yang mudah dilihat
antara lain : Ayam Hutan (Gallus gallus), Kangkareng (Antracoceros
coronatus), Rangkok (Buceros undulatus), Merak (Pavo muticus) dan Cekakak
jawa (Halcyon cyanoventris). Sedangkan untuk reptil telah teridentifikasi
sebanyak 20 jenis.
|
6
|
Taman Nasional Baluran
|
250 km²
|
Flora
Memiliki sekitar 444 jenis tumbuhan dan di antaranya
merupakan tumbuhan asli yang khas dan mampu beradaptasi dalam kondisi yang
sangat kering. Tumbuhan khas tersebut adalah:
Widoro bukol (Ziziphus rotundifolia)
Mimba (Azadirachta indica)
Pilang (Acacia leucophloea)
Tumbuhan lainnya antara lain:
Asam jawa (Tamarindus indica)
Gadung (Dioscorea hispida)
Kemiri (Aleurites moluccana)
Gebang (Corypha utan)
Api-api (Avicennia sp.)
Kendal (Cordia obliqua)
Salam (Syzygium polyanthum)
Kepuh (Sterculia foetida)
Fauna
Di Taman Nasional ini terdapat 26 jenis mamalia, di
antaranya adalah:
Banteng (Bos javanicus javanicus)
Kerbau liar (Bubalus bubalis)
Ajag (Cuon alpinus javanicus)
Kijang (Muntiacus muntjak muntjak)
Rusa (Cervus timorensis russa)
Macan tutul (Panthera pardus melas)
Kancil (Tragulus javanicus pelandoc)
Kucing bakau (Prionailurus viverrinus)
Satwa banteng merupakan maskot/ciri khas dari Taman
Nasional Baluran.
Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung, di
antaranya termasuk burung langka seperti:
Layang-layang api (Hirundo rustica)
Tuwuk asia (Eudynamys scolopacea)
Burung merak (Pavo muticus)
Ayam hutan merah (Gallus gallus)
Kangkareng (Anthracoceros convecus)
Burung rangkong (Buceros rhinoceros)
bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus)
|
7
|
Taman Nasional Gunung Ciremai
|
15.859,17 ha
|
Flora
Tercatat di antaranya jenis-jenis saninten (Castanopsis
argentea, C. javanica, C. tungurrut) dan pasang (Lithocarpus elegans dan L.
sundaicus)
suku Fagaceae; jenitri (Elaeocarpus obtusus, E.
petiolatus dan E. stipularis), suku Elaeocarpaceae; mara (Macaranga
denticulata) dan kareumbi (Omalanthus populneus),
suku Euphorbiaceae; aneka jirak (Symplocos fasciculata,
S. spicata, S. sessilifolia, S. theaefolia), Symplocaceae; jenis-jenis ara
(di antaranya Ficus padana dan F. racemosa), Moraceae; puspa (Schima
wallichii) dan ki sapu (Eurya acuminata), Theaceae; dan lain-lain
Semak belukar elfin (subalpin) dekat puncak Ceremai
huru atau medang (Litsea spp.), saninten (C. argentea
dan C. javanica), mara (Macaranga tanarius), mareme (Glochidion sp.), bingbin
(Pinanga javana), dan pandan gunung (Pandanus sp.)[4]. Di bagian yang lebih
atas zona montana ini juga didapati dominansi dari jamuju (Dacrycarpus
imbricatus, Podocarpaceae
Fauna
celepuk jawa (Otus angelinae) dan ciung-mungkal jawa
(Cochoa azurea).
Tercatat pula sekurangnya 18 spesies yang lain yang
berstatus burung sebaran terbatas (restricted area bird) seperti halnya
puyuh-gonggong jawa (Arborophila javanica), walik kepala-ungu (Ptilinopus
porphyreus), takur bututut (Megalaima corvina), berkecet biru-tua (Cinclidium
diana), poksai kuda (Garrulax rufifrons), cica matahari (Crocias
albonotatus), opior jawa (Lophozosterops javanicus), kenari melayu (Serinus
estherae), dan lain-lain.
Cucak gunung adalah salah satu jenis burung sebaran
terbatas yang ditemukan di Ceremai
Beberapa jenis mamalia penting yang terdapat di TNGC,
di antaranya, macan tutul (Panthera pardus); surili (Presbytis comata);
lutung budeng (Trachypithecus auratus); kukang jawa atau muka geni
(Nycticebus javanicus); kijang muncak (Muntiacus muntjak); dan pelanduk jawa
(Tragulus javanicus).
|
8
|
Taman Nasional Gunung Halimun Salak
|
1.133,57 km²
|
Kongkang Jeram, Elang Jawa, Ajag
|
9
|
Taman Nasional Gunung Merapi
|
1.283,99 ha
|
saninten (Castanopsis argentea), anggrek Vanda tricolor,
elang jawa (Spizaetus bartelsi).
macan tutul (Panthera pardus).
|
10
|
Taman Nasional Gunung Merbabu
|
5.725 hektar
|
Kawasan taman
nasional ini terutama terdiri dari zona-zona hutan pegunungan, seperti yang dikemukakan van Steenis:
1.
Zona
hutan pegunungan bawah (1.000—1.500 m dpl), saat ini telah berubah (tidak
asli lagi) dan ditumbuhi oleh jenis-jenis tusam (Pinus merkusii), puspa (Schima wallichii ssp. noronhae) dan bintuni.
2.
Zona
hutan pegunungan atas (1.500—2.400 m dpl), ditumbuhi oleh jenis-jenis akasia
(Acacia decurrens), puspa, sengon
gunung (Albizia lophanta), sowo (Engelhardtia serrata), cemara
gunung (Casuarina junghuhniana), pasang (Quercus sp), dan tanganan.
3.
Zona
hutan (vegetasi) sub-alpin (2.400—3.142 m dpl), ditumbuhi oleh rerumputan dan edelweis jawa.
Beberapa jenis
hewan yang tercatat dari kawasan ini di antaranya adalah elang jawa, elang hitam, alap-alap sapi, elang-ular bido, ayam hutan, tekukur, gelatik batu, kijang, landak, musang luwak, monyet
ekor-panjang, macan tutul, dan lain-lain.
|
11
|
Taman Nasional Kepulauan Seribu
|
107,489 km2 (41,502 mil²)
|
pandan laut (Pandanus tectorius), butun (Barringtonia
asiatica), cemara laut (Casuarina equisetifolia), mengkudu (Morinda
citrifolia), sentigi (Pemphis acidula), ketapang (Terminalia Catappa) dan
seruni (Wedelia biflora).
Terdapat 15 jenis mangrove sejati yaitu, Avicennia
marina (Forssk.) Vierh, Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lam., Bruguiera cylindrica
(L.) Blume, Ceriops tagal C.B. Rob, Rhizophora stylosa Griff., Rhizophora
apiculata Blume., Sonneratia alba J. Sm., Sonneratia caseolaris (L.) Engl.,
Lumnitzera racemosa Willd., Xylocarpus granatum Koen., Xylocarpus
molluccensis (Lam.) M. Roem., Xylocarpus rumphii (Kostel.) Mabb., Aegiceras
corniculatum L. Blanco, Pemphis acidulata J. R. Forst. & G. Forst.,
Excoecaria agallocha L.. Jenis mangrove yang paling dominan dalam kawasan
TNKpS adalah jenis Rhizophora stylosa Griff. Untuk jenis tumbuhan laut.
Kawasan TNKpS ditumbuhi 7 jenis lamun dan 18 jenis alga
(rumput laut). Jenis lamun yang dapat teridentifikasi yaitu Thalassia
hemprichii (Ehrenb.) Asch., Cymodocea rotundata Ehrenb. & Hempr. ex
Asch., Cymodocea serrulata (R.Br.) Asch. & Magnus, Enhalus acoroides
(L.F.) Royle, Halophila ovalis (R. Brown) J.D. Hooker, Syringodium
isoetifolium (Ascherson) Dandy, Halodule uninervis (Forsk.) Asch.
Sedangkan jenis alga (rumput laut) dapat dipisahkan ke
dalam tiga kelompok, yaitu 9 jenis alga hijau (Chlorophyta), 3 jenis alga
coklat (Phaeophyta) dan 6 jenis alga merah (Rhodophyta).
|
12
|
Taman Nasional Meru Betiri
|
58.000 ha
|
Flora[sunting | sunting sumber]
Taman nasional Meru Betiri merupakan habitat tumbuhan
langka yaitu padma Rafflesia zollingeriana yang endemik di Jawa.
Tumbuhan pantai yang dapat dijumpai antara lain
bakau (Rhizophora sp.)
api-api (Avicennia sp.)
waru (Hibiscus tiliaceus)
nyamplung (Calophyllum inophyllum)
rengas (Gluta renghas)
bungur (Lagerstroemia speciosa)
pulai (Alstonia scholaris)
benda (Artocarpus elasticus)
Bruguiera sp.
Sonneratia sp.
Balanophora fungosa)
dan beberapa jenis tumbuhan obat-obatan.
Survai tahun 2008 di daerah Bandealit (Kabupaten
Jember) dan Sarongan (Kabupaten Banyuwangi) mengungkap ada paling tidak 27
spesies anggrek di taman nasional ini.
Fauna
Taman Nasional Meru Betiri memiliki satwa dilindungi
yang terdiri 666 jenis burung. Satwa tersebut di antaranya adalah banteng
(Bos javanicus javanicus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), harimau
Jawa (Panthera tigris sondaicus), macan tutul (Panthera pardus melas), ajag
(Cuon alpinus javanicus), kucing hutan (Prionailurus bengalensis javanensis),
rusa (Cervus timorensis russa), (Cervus unicolor), bajing terbang ekor merah
(Iomys horsfieldii), merak (Pavo muticus), penyu belimbing (Dermochelys
coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia
mydas), dan penyu lekang/ridel (Lepidochelys olivacea), Accipiter
trivirgatus, Falco moluccensis, Hieraaetus kienerii, Otus lempiji, Glaucidium
castanopterum, dan elang Spizaetus alboniger.
|
13
|
Taman Nasional Ujung Kulon
|
122.956 Ha
|
Flora
Beberapa jenis tumbuhan diketahui langka dan di pulau
jawa hanya terdapat di TN Ujung Kulon antara lain : Batryohora geniculata,
Cleidion spiciflorum, Heritiera percoriacea, dan Knema globularia. Banyak
pula berbagai jenis tumbuhan yang telah dimanfaatkan masyarakat baik untuk
kayu pertukangan, obat-obatan, tanaman hias maupun pangan. Jenis-jenis yang
telah dimanfaatkan adalah bayur (Pterospemum javanicum) dan berbagai rotan
(Calamus sp.) sebagai bahan pertukangan; kayu gaharu (Aquilaria malaccensis),
Kayu cempaka (Michelia campaca) dan kayu jambe (Areca catechu) sebagai bahan
obat-obatan; Anggrek (Dendrobium sp.) sebagai tanaman hias; tangkil (Gnetum
gnemon) dan salak (Salacca edulis) sebagai bahan pangan.
Hutan pantai umumnya dicirikan oleh adanya jenis-jenis
nyamplung (Calophyllum innophyllum), butun (Barringtonia asiatica), Klampis
Cina (Hemandia peltata), ketapang (Terminalia catappa), cingkil (Pongamia
pinnata) dan lain-lain..
Fauna
Badak Jawa, Owa Jawa (Hylobates moloch), Surili
(Presbytis aigula), Anjing hutan (Cuon alpinus javanicus).
Di taman nasional ini diperkirakan ada sekitar 30 jenis
mamalia, yang terdiri dari mamalia ungulata seperti Badak, Banteng, Rusa,
Kijang, Kancil, dan Babi Hutan, mamalia predator seperti Macan Tutul, Anjing
Hutan, Macan Dahan, Luwak dan Kucing Hutan, mamalia kecil seperti walang
kopo, tando, landak, bajing tanah, kalong, bintarung, berang-berang, tikus,
trenggiling dan jelarang. Diantara Primata terdapat dua jenis endemik, yaitu
Owa dan Surili. Sedang jenis Primata lain adalah Lutung (Presbytis cristata),
Kukang (Nycticebus coucang) dan Kera ekor panjang (Macaca fascicularis),
Banteng (Bos javanicus), Rusa (Cervus timorensis), Babi hutan (Sus scrofa),
muncak (Muntiacus muntjak) dan pelanduk (Tragulus javanicus)
|
14
|
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
|
50.276,3 ha.
|
Flora
pohon-pohon yang besar dan berusia ratusan tahun antara
lain cemara gunung, jamuju, edelweis, berbagai jenis anggrek dan rumput
langka.
Fauna
Ranu Regulo di tahun 1930-an
Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di taman
nasional ini antara lain luwak (Paradoxurus hermaphroditus), rusa (Rusa
timorensis ), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), kijang (Muntiacus
muntjak), ayam hutan merah (Gallus gallus), macan tutul (Panthera pardus
melas), ajag (Cuon alpinus javanicus); dan berbagai jenis burung seperti
alap-alap burung (Accipiter virgatus), rangkong (Buceros rhinoceros
silvestris), elang ular bido (Spilornis cheela bido), srigunting hitam
(Dicrurus macrocercus), elang bondol (Haliastur indus), dan belibis.
|
15
|
Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya
|
181.090 Ha.
|
Flora
Tercatat 817 jenis tumbuhan yang termasuk dalam 139
famili diantaranya Dipterocarpaceae, Myrtaceae, Sapotaceae, Euphorbiaceae,
Lauraceae, dan Ericadeae. Terdapat juga tumbuhan obat-obatan, anggrek hutan,
bunga Rafflesia (Raflesia sp.). Tumbuhan endemik antara lain Symplocos rayae,
Gluta sabahan, Dillenia beccariana, Lithocarpus coopertus, Selaginnella
magnifica, dan Tetracera, glaberrima.
Keistimewaan lainnya dari taman nasional Bukit
Baka-Bukit Raya adalah melimpahnya jenis-jenis dari suku Symplocaceae seperti
Symplocos adenophylla, Symplocos crassipis, Symplocos laeteviridis, Symplocos
rayae dan Symplocos rubiginosa.
Fauna
Diantaranya yaitu beruang madu, kesadu, musang wisel,
orang utan (Pongo pygmaeus), lutung kelabu (Presbytis cristata), lutung hitam
(Presbytis melalophos), kelasi/ lutung merah (Presbytis rubicunda), lutung
dahi putih (Presbytis frontata), owa ungko (Hylobates albibarbis), dan
kelempiau (Hylobates muelleri).
|
16
|
Taman Nasional Gunung Palung
|
90.000 hektar
|
orangutan dan Bekantan
|
Minggu, 01 Desember 2013
Taman Nasional dan Info Keanekaragaman hayatinya | Shattered Stories
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar