Seperti yang
kita ketahui psikologi adalah sebuah
bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan
fungsi mental manusia secara ilmiah. Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan,
psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri
jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filosofi
yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk
kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu
yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan
(Anima), karena itu tiap - tiap makhluk hidup mempunyai jiwa.
Psikologi
telah berkembang di berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, dan bahkan
komunikasi. Komunikasi sendiri adalah suatu proses dalam mana seseorang atau
beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
Dengan
mengerti dan memahami ilmu psikologi, manusia akan lebih mudah untuk mengenali
lawan bicaranya. Selain itu, dengan mengetahui berbagai metode psikologi,
seseorang akan bisa menyesuaikan cara bicara dengan lawan bicaranya sehingga
pembicaraan bisa lebih nyaman.
Jika seseorang menggunakan teknik psikologi dalam berkomunikasi, ia
dapat lebih mudah membaca lawan bicaranya sehingga ia dapat memberikan respon yang sesuai.
Sebaliknya, jika seseorang tidak dapat memahami lawan bicaranya, besar kemungkinan pembicaraan tidak terarah atau
bahkan berhenti begitu saja karena pihak-pihak yang berkomunikasi saling merasa
tidak nyaman.
Setiap
pembicaraan memiliki isi dan cara
penyampaian yang berbeda-beda. Ada pembicaraan yang menyenangkan, menyedihkan,
atau bahkan pembicaraan yang terlihat seperti menyenangkan dan kebalikannya. Pembicaraan
yang terlihat menyenangkan adalah hasil dari
teknik-tenik psikologi dimana
salah satu pihak yang berkomunikasi
dapat merangkai kata-kata, gaya bicara,
gestur dan mimik yang sedemikian
rupa sehingga lawan bicaranya menjadi
tertarik dan menganggap topik tersebut menyenangkan. Dapat dikatakan bahwa kata-kata, gaya bicara, gestur dan
mimik merupakan bumbu dari
pembicaraan kita.
Selain
menggunakan kemampuan kita untuk merangkai
kata-kata, gaya bicara, gestur dan mimik kita, kita juga dapat memanfaatkan
kemampuan kita untuk membaca lawan bicara. Setiap orang mempunyai pemikiran dan
prilaku masing-masing. Prilaku adalah hasil dari pemikiran. Kita dapat mengetahui kondisi pikiran
seseorang dengan melihat gestur dan
gayanya. Ketika seseorang meluapkan kemarahan, maka mukanya memerah, suaranya
semakin keras, dan pandangannya pun semakin tajam. Ketika seseorang bahagia nada bicara, suara, raut muka dan
gesturnya pun terlihat bahagia. Dengan mengetahui itu semua, kita dapat mengetahui waktu yang tepat
untuk berbicara atau mempersuasi orang. Tentu, kita lebih senang berbicara kepada orang yang sedang bahagia
dan menjauhi orang yang sedang meluapkan amarahnya. Oleh karena itu, teknik
psikologi dapat digunakan saat berbicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar