Pages

Minggu, 11 Desember 2016

I'm A Quitter! | Shattered Stories

Aku, seperti orang-orang lainnya, juga menghabiskan waktuku untuk mencari jati diri. Salah satu contohnya adalah dengan mencoba banyak kegiatan sebagai hobi. Aku mecoba berbagai macam hal, seperti basket, futsal, softball, videography, photography, hacking, gaming, membaca komik, menonton anime, design grafik, dan masih banyak lainnya. Tapi, aku juga sudah meninggalkan hal-hal tersebut. Mungkin, bisa dilihat bahwa aku belum menemukan suatu hal yang benar-benar passionku.

Tapi, satu hal dari berbagai hal yang selalu aku lakukan adalah menulis.
Aku tidak tahu bagaimana pendapatmu, tapi menurutku, menulis adalah hal yang sangat menyenangkan. Aku bisa mencurahkan perasaanku, pemikiranku, pendapatku, melalui tulisan. Aku suka dengan konsep bahwa kita bisa mengubah pemikiran seseorang dengan kumpulan dari huruf-huruf. Katika menulis, aku akhirnya bisa fokus memikirkan satu hal atau satu topik dan merangkumnya. Saat menulispun aku dapat menemukan ide baru dan membuka perspektifku. Karena dengan menulis, aku pun sekaligus membaca. Yap, membaca, karena, aku tahu yang aku tulis tidak bisa serta merta apa yang aku pikirkan aku tulis secara mentah-mentah saja. Saat aku menulis, aku harus mempertimbangkan bahasaku, aku harus mempertimbangkan kontenku dan aku harus berani mengambil tanggung jawab atas segala sesuatu yang aku tulis. Karena itu, kawan, aku merasa, saat menulis, aku berada pada state dimana otakku bekerja optimal. Aku akhirnya dapat melupakan kebosananku dan perhatianku terhadap dunia. Hanya aku, dan duniaku sendiri.

Selama enam tahun ke belakang terhitung dari dibuatnya tulisan ini, aku terus menulis. Aku bersumpah untuk tidak pernah menghapus apa yang aku telah tulis. Karena itu, hanyalah satu-satunya hal yang membuatku ingat bahwa aku pernah memiliki perspektif dan cara berpikir yang sangat berbeda dengan aku yang sekarang. Sebuah bukti bahwa aku berkembang, sebuah bukti bahwa aku belajar, jatuh, dan bangun, sampai sekarang aku menjadi diriku, untuk yang terbaik, dan yang terburuk.

I'm a quitter, really, but one thing I'll never quit, is writing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar