Pages

Minggu, 19 Mei 2013

Perang melawan belanda | Shattered Stories


Palagan ambarawa
Waktu : 21 november 12-15 Desember 1945
Latar Belakang: Penyebab terjadinya Palagan Ambarawa :
- Gugurnya Komandan Resimen Banyumas Letnan Kolonel Isdiman. Setelah gugurnya Letkol Isdiman,Panglima Devisi Banyumas Kolonel Sudirman terjun langsung ke medan pertempuran Ambarawa. Pada tanggal 12 Desembar 1945, TKR dan laskar-laskar perjuangan menyerang Ambarawa dari berbagai arah secara serentak. Akhirnya tanggal 15 Desembar 1945 tentara sekutu mengundurkan diri menuju ke Semarang. Peristiwa kemenangan dalam pertempuran tanggal 12-15 Desember itu disebut Palagan Ambarawa.
Tempat : ambarawa
Pertempuran di Ambarawa
Pada tanggal 11 Desember 1945, Kol. Soedirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor TKR dan Laskar. Pada tanggal 12 Desember 1945 jam 04.30 pagi, serangan mulai dilancarkan. Pembukaan serangan dimulai dari tembakan mitraliur terlebih dahulu, kemudian disusul oleh penembak-penembak karaben. Pertempuran berkobar di Ambarawa. Satu setengah jam kemudian, jalan raya Semarang-Ambarawa dikuasai oleh kesatuan-kesatuan TKR. Pertempuran Ambarawa berlangsung sengit. Kol. Soedirman langsung memimpin pasukannya yang menggunakan taktik gelar supit urang, atau pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh benar-benar terkurung. Suplai dan komunikasi dengan pasukan induknya diputus sama sekali. Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur ke Semarang.

Bekasi Karawang
Waktu 9 Desember 1947
Tempat : antara karawang dan bekasi
Kronologi
Ketika tentara Belanda menyerbu Bekasi, ribuan rakyat mengungsi ke arah Karawang. Pertempuran kemudian berkobar di daerah antara Karawang
alannya peristiwa
Di Jawa Barat, sebelum Perjanjian Renville ditandatangani, tentara Belanda dari Divisi 1 yang juga dikenal sebagai Divisi 7 Desember melancarkan pembersihan unit pasukan TNI dan laskar-laskar Indonesia yang masih mengadakan perlawanan terhadap Belanda.

Pada 9 Desember 1947, tentara Belanda mengepung Dusun Rawagede dan menggeledah setiap rumah. Namun mereka tidak menemukan sepucuk senjata pun. Mereka kemudian memaksa seluruh penduduk keluar rumah masing-masing dan mengumpulkan di tempat yang lapang. Penduduk laki-laki diperintahkan untuk berdiri berjejer, kemudian mereka ditanya tentang keberadaan para pejuang Republik. Namun tidak satu pun rakyat yang mengatakan tempat persembunyian para pejuang tersebut.
Pemimpin tentara Belanda kemudian memerintahkan untuk menembak mati semua penduduk laki-laki, termasuk para remaja belasan tahun. Beberapa orang berhasil melarikan diri ke hutan, walaupun terluka kena tembakan.
Hujan yang mengguyur mengakibatkan genangan darah membasahi desa tersebut. Yang tersisa hanya wanita dan anak-anak. Keesokan harinya, setelah tentara Belanda meninggalkan desa tersebut, para wanita menguburkan mayat-mayat dengan peralatan seadanya. Seorang ibu menguburkan suami dan dua orang putranya yang berusia 12 dan 15 tahun. Mereka tidak dapat menggali lubang terlalu dalam, hanya sekitar 50 cm saja. Untuk pemakaman secara Islam, yaitu jenazah ditutup dengan potongan kayu, mereka terpaksa menggunakan daun pintu, dan kemudian diurug tanah seadanya, sehingga bau mayat masih tercium selama berhari-hari.

Penyebab : Terbunuhnya tentara sekutu, balas dendam inggris menyusul jatuhnya jatuhnya pesawat Dakota yang mengangkut 25 personel pasukan Sekutu dari Jakarta ke Semarang, Jawa Tengah
Kronologi : gempuran Inggris telah memaksa mundur tentara dan laskar rakyat hingga ke Karawang. "Pasukan Inggris dengan kekuatan pesawat tempur dan tank-tanknya terus melebarkan sayapnya hingga perbatasan Bekasi," kata Alwi saat ditemui SCTV belum lama ini.
Pasukan indonesia diminta membawa tawanan ke tangsi militer di Bekasi. Inggris mengeluarkan maklumat agar tawanan perang tidak dibunuh. "Jika maklumat ini tidak diindahkan maka Bekasi akan dibumihanguskan,"
Namun tentara Inggris ini malah terbunuh. Begitu mengetahui tentaranya yang ditawan meregang nyawa, Inggis menjadi kalap dan menyerbu Bekasi. Mulanya mereka menyerang melalui jalur Cakung, namun gagal. Tentara Inggris kemudian menerobos melalui Pondok Gede dengan melanggar garis demarkasi. Tank-tank mereka merangsek hingga ke Bekasi. Korban jiwa pun tak terhindarkan dalam pertempuran ini. Tugu di Alun-Alun Kota Bekasi menjadi saksi bisu pertempuran antara Sekutu dan pasukan republik


MERAH PUTIH DI MANADO
 waktu = 14 Februari 1946
Penyebab: Pertikaian  yang dipicu oleh masalah pembagian wilayah dan kecemburuan sosial.
Kronologi:
14 Februari 1946, jam 01.00. Sejumlah tentara KNIL yang setia kepada Republik Indonesia di tangsi militer Teling Manado bangun dari tidur, bergerak menuju lokasi sasaran di dalam tangsi dengan formasi huruf "L". Mereka melucuti senjata semua pimpinan militer Belanda di tangsi itu dan memasukkannya ke sel sebagai tahanan.
Peristiwa itu berlanjut dengan pengibaran sang saka Merah Putih di tangsi yang terkenal angker karena pasukan yang menempati kompleks milter itu dikenal sebagai pasukan pemberani andalan Belanda. Para pejuang itu merobek warna biru bendera Kerajaan Belanda, menyisakan dwi warna Merah Putih dan mengibarkannya di tangsi itu.
Kapten Blom, pemimpin Garnisun Manado ditangkap sekitar pukul 03.00, setelah lebih dulu menahan Letnan Verwaayen, pimpinan tangsi militer Teling. Siangnya, pasukan pejuang republik menangkap Komandan KNIL Sulawesi Utara Letkol de Vries dan Residen Coomans de Ruyter beserta seluruh anggota NICA. Sehari kemudian, para pejuang menaklukkan kamp tahanan Jepang yang berkekuatan 8.000 serdadu.

MERAH PUTIH DI BIAK

Penyebab: belanda tidak mengizinkan berkibarnya bendera merah putih
Waktu: 14 maret 1948
Kronologi :
Peristiwa Merah Putih di Biak

Berita Proklamasi kemerdekaan Indonesia sekalipun terlamabt samapi juga di Papua. Rakyat Papua yang ada diberbagai kota, seperti Jayapura, Sorong, serui dan Biak memberikan sambutan yang hangat dan mendukung Proklamsi Kemerdekaan Indonesia. Para pemuda di berbagai kota mengadakan rapat umum mendunkung kemerdekaan. Sekutu bersama NICA berusaha melarang kegaiatn politik dan pengibaran bendera Merah Putih, namun para pemuda Papua tidak menhiraukan. Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 14 Maret 1948 terjadi peristiwa Merah Putih di Biak. Peristiwa ini diawali dengan adanya penyerangan tangsi militer Belanda di Soroako dan Biak. Selanjutnya, para pemuda Biak yang dipimpin oleh Joseph berusaha mengibarkan bendera merah putih di seluruh Biak. Usaha ini mendapat perlawanandari Belanda sehingga mengalami kegagalan. Beberapa pemimpin perlawanann berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Bandung Lautan Api
Kronologi:
Pasukan sekutu atas izin pemerintah RI pada tanggal 12 Oktober 1945 memasuki Bandung dengan naik kereta api. Pemerintah RI mengizinkan pasukan Sekutu masuk Bandung bertujuan mengurus para tawanan perang II (Jepang). Pada tanggal 23 November 1945 pemimpin Sekutu di Bandung mengultimatum agar Bandung Utara segera dikosongkan dari pemuda bersenjata. Namun, para pemuda menolak menyerahkan senjata sehingga terjadi pertempuran yang sengit didalam kota. Pertempuran pertama terjadi pada tanggal 1 Desember 1945. Oleh karena pemerintah RI Jakarta para pemuda Bandung diminta menghentikan pertempuran dan harus mengosongkan kota Bandung. Dengan berat hati, para pemuda Bandung meninggalkan kota. Agar bangunan-bangunann peting di kota Bandung tidak dapat digunakan Sekutu sambil mundur mereka membakarnya. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 23 Maret 1946. seluruh wilayah kota Bandung diamuk oleh kobaran api. Peristiwa ini terkenal dengan peristiwa Bandung Lautan Api.
Para tokoh yang telibat dalam pertempuran Bandung, antara lain Muhammad Toha dari Bandung Selatan (gugur), Kol. A.H Nasution, dan Kolonel Hidayat. Sebagai penggerak semangat juang, maka lahirlah lagu ''Halo-halo Bandung'' ciptaan Ismail Marzuki. Lagu perjuangan ini melukiskan tekad rakyat yang tidak mungkin padam untuk merebut kembali kota Bandung.


Waktu: 23 Maret 1946

Penyebab:
Pada tanggal 23 November 1945 pemimpin Sekutu di Bandung mengultimatum agar Bandung Utara segera dikosongkan dari pemuda bersenjata. Namun, para pemuda menolak menyerahkan senjata sehingga terjadi pertempuran yang sengit didalam kota.

MARGARANA
Waktu: 18 November 1946
Kronologi:
Pada 2 dan 3 Maret 1946, Belanda mendaratkan sekitar
2000-an tentara disertai tokoh-tokoh yang bersedia bekerja
sama dengan Belanda di Bali. Saat itu, Belanda sedang giatgiatnya
mengusaha kan berdirinya sebuah negara boneka
yang diberi nama Negara Indonesia Timur. Belanda
kemudian membujuk Letkol I Gusti Ngurah Rai untuk
bergabung. Namun, bujukan tersebut ditolak.
Pada 18 November 1946, I Gusti Ngurah Rai menyerang
kedudukan Belanda di daerah Tabanan. Satu
detasemen polisi lengkap dengan senjatanya berhasil
dilumpuhkan.
Untuk menghadapi pasukan Ngurah Rai, Belanda
mengerah kan seluruh pasukan yang berada di Bali dan
Lombok. Ngurah Rai dapat dikalahkan dalam pertempuran
puputan di Margarana, sebelah utara Tabanan. I Gusti
Ngurah Rai beserta seluruh pasukannya gugur.

Penyebab: terbentuknya indonesia timur


Beberapa sumber dirubah sesuai kebutuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar