Pages

Kamis, 02 Juli 2015

My First Speech | Shattered Stories

12 Januari 2014, hari itu mungkin adalah hari dimana aku memutuskan pilihanku untuk berdiri di tempat ini. Hari itu adalah pendidikan dasar terakhir untuk salah satu ekskulku. Ekskul ini adalah ekskul retorika yang mengajarkan berbagai cara untuk berbicara. Aku tau aku bagus ketika aku berhadapan dengan seseorang, tapi untuk public speaking, aku sangat-sangat tidak bisa. Sangat tidak bisa.

Aku tidak terlalu menganggap ekskul ini  sebagai prioritasku. Maksudku, lihat, banyak orang yang hebat di ekskul ini, Ga mungkin aku yang seorang wimp bisa menjadi seseorang yang hebat disini. Tambah lagi beberapa waktu yang lalu aku mengucapkan kata yang seharusnya tidak aku ucapkan saat berdebat. Bukan malu, jujur aku tidak malu, hanya saja partnerku sangat kecewa dan marah. Semenjak itu aku takut untuk berdebat. Aku bisa berdiskusi, menyampaikan opini, that was cool, tapi untuk public speaking, aku sangat-sangat tidak bisa.

Suatu hari, tepatnya 3 bulan sebelum demo ekskul, hari pengenalan ekskul di SMAku, aku mengemukakan ideku di grup ekskul itu, dan semua orang setuju. Aku pun  diangkat menjadi ketua waw. Lalu kemudia demo ekskul itu berjalan baik sampai aku tahu, aku harus menjadi ketua proker ini sampai open recuitment, dan yang harus dilakukan selanjutnya adalah melakukan  trial   dimana setiap ekskul harus menunjukkan bagaimana ekskul tersebut kepada calon anggota barunya.

Disitu aku benar benar tidak siap karena aku tidak punya rencana apapun. Aku hanya mempunya ide untuk demo ekskul dan aku tidak  mempunyai ide selanjutnya. Nah disini adalah bagian dimana aku seringkali merasa stress karena yang kerja hanya orang-orang itu saja. Sampai suatu hari, publikasi gagal. Gagal, hanya 7 orang yang datang termasuk aku.

Lalu setelah itu ya jujur aku bingung, sekarang mau gimana, dan akhirnya... fail:(

Tapi kegagalan-kegagaln dari acara itu dan keberhasilan-keberhasilan ngebuat aku belajar. Entah kenapa dan somehow, aku masuk ke 4 besar calon ketua ekskul ini dimana salah satu challengenya adalah aku harus melakukan...










Public Speaking yaitu orasi








yap
aku gugup soalnya aku pernah fail di public speaking sebelumnya dan kind of ga mau public speaking lagi dengan hal yangberhubungan sesuatu yang harus dihapal. Aku takut disitu super takut sampe harus mikir dan ngapalin teks pidato aku yang berjudul tentang calon pemimpin Indonesia.

Nah di hari H, aku menunggu audience datang dan aku mencari orang-orang karena salah satu syarat aku baru boleh mulai adalah ketika sudah banyak orang yang menonton. aku berhasil  menaikkan flow TAPI pas di tengah-tengah ternyata aku fail lagi. Ga fail sih cuma kaya blank tapi itu cuma beberapa menit. THANKS GOD BANGET!!!

Aku ngelanjutin orasinya, untung saja hanya tinggal beberapa kalimat lagi. Huft hahahahhaahahahhahahah itu  momen paling embrassing banget.

ok aku udahgatau mau ngomong apa lagi
bye


Tidak ada komentar:

Posting Komentar