Pages

Selasa, 14 Juli 2015

Pengalaman dengan Research Based Learning | Shattered Stories

RBL atau Research Based Learning adalah salah satu tugas yang berpengaruh denganpelajaran fisika aku di kelas 11. Nah tugas di RBL ini  adalah mengembangkan teori yang dipelajari atau membuktikan teori  itu secara kreatif. Setelah selesai dengan perancangan ide, kami juga harus membuat alat, laporan dan terakhir... disidang.

Awalnya, sepertinya aku dan angkatan aku menganggap RBL sebagai hal yang super sulit, tapiternyata, aku gabisa bilang itu adalah hal yang sangat  sulit. Faktanya,  tugas ini diberikan secara kelompok, jadi  sulit atau tidaknya, itu dibuat sendiri oleh kelompok  masing-masing. Waktu pengerjaannya juga lumayan lama yaitu dari Januari-Maret. Aku bisa dibilang cukup beruntungdengan kelompok yang aku dapat. Kami bisa mengerjakan tidak hanya tugas ini, tapi berbagai tugas lain tepat waktu.

Kita mulai ceritanya, tahap  pertama, perumusan alat yang ingin dibuat.  Minggu pertama semester dua, di bulan Januari, kami bingung dengan konsep. Kami  menghabiskan waktu sampai tanggal 16 Januari untuk merancang apa yang kami ingin buat. Akhirnya kami memutuskan membuat Exavator dengan tenaga fluida. Exavator  ini seperti miniatur dari alat keruk yang ditenagai  oleh fluida. Jadi, salah satu temanku memberikan videonya melalui chat kami dan aku suka dengan cara alat itu  bekerja. Kami kemudian  mulai mencari-cari bahan.Sayangnya setelah seminggu mencari bahan, kami tidak menemukan ukuran tabung  suntik yang cocok. TABUNG SUNTIK YANG KAMI TEMUKAN SANGAT MINI.

Aku mulai bingung. Kami  melakukan percobaan dan ternyata tenaganya terlalu kecil untukbisa menggerakan si lengan exavator. Akhirnya kami  mengganti sedikit cara kerja dari benda tersebut, yang asalnya membutuhkan 3 pasang tabung dengan ukuran sedang, menjadi  6 pasang tabung dengan ukuran kecil agar kuat mengangkat tangannya. Bahan untuk badannya pun harus diringankan. Dan aku tidak punya pilihan kecuali memakai stik eskrim.

Selain mencari bahan, karena kami berencana membuat sesuatu, berarti kami pun harus merancangnya. Here goes me and  my corel draw.  Jujur saja aku tidak kesulitan dengan merancang alatnya. Bagian yang paling menyulitkan dari ini adalah merealisasikan  rancangan tersebut dari ratusan stik eskrim menjadi sebuah persegi berukuran 24x24x7 cm yang memiliki  lengan dan lengannya  fleksibel digerakkan. TAPI lengan  tersebut harus memiliki sifat KUAT dan RINGAN secara bersamaan agar dapat  ditopang oleh tabung suntik  KECIL itu.

Kami mulai menginap disalahsatu rumah anggota kami, kami juga pernah mengerjakan RBL ini dari pagi sampe petang. Aku harus akui  aku sampai pusing dan aral saat itu. Kami juga pernah menumpang disalah satu  kelas di sekolah kami untuk mengerjakan ini dari pagi sampai  sore. Merancang, menempel stik eskrim, membuat lengan. Tugas ini sangatmeniyta pikiran, waktu dan uang.

Akhirnya  kami menemukan  tabung  suntik yang  sesuai dan itu membuat SEMUA menjadi  lebih  mudah. Aku bersyukur. Alat sudah beres. Terimakasih Ya Allah. Tapi  jujur saja aku  tau aku yang harus menyelesaikan  final dari  alat ini karena bisa  dibilang, aku yang lebih Mec dari pada yang lain dan aku yang lebih keidean. Aku pun membawa alat itu ke  rumah. 2 hari  aku restless agar alat ini bisa  fungsional sekaligus rapi.  Aku pun ingin menutupi bentuknya yang terbuat dari stik eskrim. Dan usaha itu terbayar.

Alat beres. Tiba untuk... Makalah. Atau laporan. Apapun itu. Yap, bisa dibilang aku sangat  sangat tidakpandai dalam melakukan hal seperti itu. Membuat halaman-halaman penuh teori dan  bacotan ilmiah. Aku bukan orang yang  judging untuk melakukan itu. Jadi, dibagian ini  aku diberi tugas yang bisa dibilang lebih mudah dari yang lain. Kami mendapat giliran sidang terakhir diangkatan. 30 April. Hari Kamis,  pukul 16,30. Ya  mungkin semenjak tahu hal  itu  kami oun sedikit santai tapi dengan jadwal-jadwal pengerjaan tertentu. Dan dengan bersusah payah, dengan puluhan revisi, laporan kami selesai. Memang tidak bisa dibilang laporan yang hebat atau apapun, tapisetidaknya kami beres.

Waktu yang paling ditunggu-tunggu tiba, kami pun disidang. Kami menyiapkan powerpoint, alat, makalah dan semuanya. Kami pun menunggu waktu yang ternyata terlambat menjadi jam 17. Ternyata itu ga seserem yang kami kira. Kami cukup mendapatkan nilai dan judge  yang bagus dari para penilai.








BUT WAIT THERE'S MORE


Bukan cuma sampai sidang, ternyata ada pameran. dan pameran itu harus  dihias. dan pemberitahuan harus dihiasnya itu H-1.

KEMUDIAN KAMIOUN  RODI MENGHIAS STAND  KAMI DI  PAGI BUTA SAAT HARI PAMERAN ITU

oh iya,  ini bonus foto kami dengan alat  kesayangan kami


L to R: Kembang, Pet, Amel, Nahla

Tidak ada komentar:

Posting Komentar