Pages

Minggu, 01 Desember 2013

Taman Nasional dan Info Keanekaragaman hayatinya | Shattered Stories



No.
Taman Nasional
Luas
Keanekaragaman hayati  yang khas
1.

Taman Nasional Bali Barat

77.000 hektar

Banteng, Rusa, lutung, kalong dan aneka burung dan Jalak Bali
2

Taman Nasional Gunung Rinjani

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.280/Kpts-II/1997 memutuskan Taman Nasional Gunung Rinjani dengan luas 40.000hA walaupun dilapangan luasnya lebih dari 41,000hA.
Flora 

Jelatang (Laportea Stimulans),
Dedurenan (Aglaea Argentea),
Bayur (Pterospermum Javanicum),
Beringin (Ficus Benjamina),
Jambu-jambuan (Syzygium sp)
Keruing (Dipterocarpus Hasseltii),
Rerau (D. Imbricatus),
Cemara Gunung (Casuarina Junghuniana)
Eidelweis (Anaphalis Javanica) dan beberapa macam anggrek hutan endemik yaitu Perisstylus Rinjaniensis  dan  P.Lombokensis.

Fauna

Musang Rinjani (Paradoxurus Hemaprhoditus Rinjanicus),
Rusa (Muntiacus Muntjak Nainggolani),
Lutung Budeng (Trachypithecus Auratus Kohlbruggei),
Trenggiling (Manis Javanicus),
burung Cikukua Tanduk (Philemon Buceroides Neglectus),
Dawah Hutan (Ducula Lacernulata Sasakensis),
Kepodang Kuduk Hitam (Oriolus Chinensis Broderipii) dan beberapa jenis reptilia ditambah sejumlah jenis ikan air tawar yang hidup di danau Segara Anak, antara lain;Mujair dan Karper.
3

Taman Nasional Komodo

Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km².
sana terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari
32 spesies mamalia,
128 spesies burung,
37 spesies reptilia.
25 terumbu karang.
253 spesies karang pembentuk terumbu
spesies ikan.
Dan tentunya komodo
4

Taman Nasional Kelimutu

50 km²
78 jenis pohon yang dikelompokkan ke dalam 36 suku.
Khas: uta onga (Begonia kelimutuensis), turuwara (Rhododendron renschianum), arngoni (Vaccinium varingiaefolium
5

Taman Nasional Alas Purwo

434.20 km²
Zona Inti 17.200 Ha
Zona Rimba 24.767 Ha
Zona Pemanfaatan 250 Ha
Zona Penyangga 1.203 Ha
Mamalia yang tercatat sebanyak 31 jenis, diantaranya yaitu : Banteng (Bos javanicus), Rusa (Cervus timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Babi Hutan (Sus scrofa), Kijang (Muntiacus muntjak), Macan Tutul (Panthera pardus), Lutung (Trachypithecus auratus), Kera Abu-abu (Macaca fascicularis), dan Biawak (Varanus salvator).
Burung yang telah berhasil diidentifikasi berjumlah 236 jenis terdiri dari burung darat dan burung air, beberapa jenis diantaranya merupakan burung migran yang telah berhasil diidentifikasi berjumlah 39 jenis. Jenis burung yang mudah dilihat antara lain : Ayam Hutan (Gallus gallus), Kangkareng (Antracoceros coronatus), Rangkok (Buceros undulatus), Merak (Pavo muticus) dan Cekakak jawa (Halcyon cyanoventris). Sedangkan untuk reptil telah teridentifikasi sebanyak 20 jenis.

6

Taman Nasional Baluran

250 km²
Flora

Memiliki sekitar 444 jenis tumbuhan dan di antaranya merupakan tumbuhan asli yang khas dan mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering. Tumbuhan khas tersebut adalah:

Widoro bukol (Ziziphus rotundifolia)
Mimba (Azadirachta indica)
Pilang (Acacia leucophloea)
Tumbuhan lainnya antara lain:
Asam jawa (Tamarindus indica)
Gadung (Dioscorea hispida)
Kemiri (Aleurites moluccana)
Gebang (Corypha utan)
Api-api (Avicennia sp.)
Kendal (Cordia obliqua)
Salam (Syzygium polyanthum)
Kepuh (Sterculia foetida)

Fauna

Di Taman Nasional ini terdapat 26 jenis mamalia, di antaranya adalah:

Banteng (Bos javanicus javanicus)
Kerbau liar (Bubalus bubalis)
Ajag (Cuon alpinus javanicus)
Kijang (Muntiacus muntjak muntjak)
Rusa (Cervus timorensis russa)
Macan tutul (Panthera pardus melas)
Kancil (Tragulus javanicus pelandoc)
Kucing bakau (Prionailurus viverrinus)
Satwa banteng merupakan maskot/ciri khas dari Taman Nasional Baluran.
Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung, di antaranya termasuk burung langka seperti:
Layang-layang api (Hirundo rustica)
Tuwuk asia (Eudynamys scolopacea)
Burung merak (Pavo muticus)
Ayam hutan merah (Gallus gallus)
Kangkareng (Anthracoceros convecus)
Burung rangkong (Buceros rhinoceros)
bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus)
7

Taman Nasional Gunung Ciremai

15.859,17 ha
Flora

Tercatat di antaranya jenis-jenis saninten (Castanopsis argentea, C. javanica, C. tungurrut) dan pasang (Lithocarpus elegans dan L. sundaicus)

suku Fagaceae; jenitri (Elaeocarpus obtusus, E. petiolatus dan E. stipularis), suku Elaeocarpaceae; mara (Macaranga denticulata) dan kareumbi (Omalanthus populneus),
suku Euphorbiaceae; aneka jirak (Symplocos fasciculata, S. spicata, S. sessilifolia, S. theaefolia), Symplocaceae; jenis-jenis ara (di antaranya Ficus padana dan F. racemosa), Moraceae; puspa (Schima wallichii) dan ki sapu (Eurya acuminata), Theaceae; dan lain-lain


Semak belukar elfin (subalpin) dekat puncak Ceremai
huru atau medang (Litsea spp.), saninten (C. argentea dan C. javanica), mara (Macaranga tanarius), mareme (Glochidion sp.), bingbin (Pinanga javana), dan pandan gunung (Pandanus sp.)[4]. Di bagian yang lebih atas zona montana ini juga didapati dominansi dari jamuju (Dacrycarpus imbricatus, Podocarpaceae

Fauna

celepuk jawa (Otus angelinae) dan ciung-mungkal jawa (Cochoa azurea).

Tercatat pula sekurangnya 18 spesies yang lain yang berstatus burung sebaran terbatas (restricted area bird) seperti halnya puyuh-gonggong jawa (Arborophila javanica), walik kepala-ungu (Ptilinopus porphyreus), takur bututut (Megalaima corvina), berkecet biru-tua (Cinclidium diana), poksai kuda (Garrulax rufifrons), cica matahari (Crocias albonotatus), opior jawa (Lophozosterops javanicus), kenari melayu (Serinus estherae), dan lain-lain.


Cucak gunung adalah salah satu jenis burung sebaran terbatas yang ditemukan di Ceremai

Beberapa jenis mamalia penting yang terdapat di TNGC, di antaranya, macan tutul (Panthera pardus); surili (Presbytis comata); lutung budeng (Trachypithecus auratus); kukang jawa atau muka geni (Nycticebus javanicus); kijang muncak (Muntiacus muntjak); dan pelanduk jawa (Tragulus javanicus).
8

Taman Nasional Gunung Halimun Salak

1.133,57 km²
Kongkang Jeram, Elang Jawa, Ajag
9

Taman Nasional Gunung Merapi

1.283,99 ha
saninten (Castanopsis argentea), anggrek Vanda tricolor,
elang jawa (Spizaetus bartelsi).
macan tutul (Panthera pardus).

10

Taman Nasional Gunung Merbabu

5.725 hektar
Kawasan taman nasional ini terutama terdiri dari zona-zona hutan pegunungan, seperti yang dikemukakan van Steenis:
1.             Zona hutan pegunungan bawah (1.000—1.500 m dpl), saat ini telah berubah (tidak asli lagi) dan ditumbuhi oleh jenis-jenis tusam (Pinus merkusii), puspa (Schima wallichii ssp. noronhae) dan bintuni.
2.             Zona hutan pegunungan atas (1.500—2.400 m dpl), ditumbuhi oleh jenis-jenis akasia (Acacia decurrens), puspa, sengon gunung (Albizia lophanta), sowo (Engelhardtia serrata), cemara gunung (Casuarina junghuhniana), pasang (Quercus sp), dan tanganan.
3.             Zona hutan (vegetasi) sub-alpin (2.400—3.142 m dpl), ditumbuhi oleh rerumputan dan edelweis jawa.
Beberapa jenis hewan yang tercatat dari kawasan ini di antaranya adalah elang jawa, elang hitam, alap-alap sapi, elang-ular bido, ayam hutan, tekukur, gelatik batu, kijang, landak, musang luwak, monyet ekor-panjang, macan tutul, dan lain-lain.

11

Taman Nasional Kepulauan Seribu

107,489 km2 (41,502 mil²)
pandan laut (Pandanus tectorius), butun (Barringtonia asiatica), cemara laut (Casuarina equisetifolia), mengkudu (Morinda citrifolia), sentigi (Pemphis acidula), ketapang (Terminalia Catappa) dan seruni (Wedelia biflora).

Terdapat 15 jenis mangrove sejati yaitu, Avicennia marina (Forssk.) Vierh, Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lam., Bruguiera cylindrica (L.) Blume, Ceriops tagal C.B. Rob, Rhizophora stylosa Griff., Rhizophora apiculata Blume., Sonneratia alba J. Sm., Sonneratia caseolaris (L.) Engl., Lumnitzera racemosa Willd., Xylocarpus granatum Koen., Xylocarpus molluccensis (Lam.) M. Roem., Xylocarpus rumphii (Kostel.) Mabb., Aegiceras corniculatum L. Blanco, Pemphis acidulata J. R. Forst. & G. Forst., Excoecaria agallocha L.. Jenis mangrove yang paling dominan dalam kawasan TNKpS adalah jenis Rhizophora stylosa Griff. Untuk jenis tumbuhan laut.

Kawasan TNKpS ditumbuhi 7 jenis lamun dan 18 jenis alga (rumput laut). Jenis lamun yang dapat teridentifikasi yaitu Thalassia hemprichii (Ehrenb.) Asch., Cymodocea rotundata Ehrenb. & Hempr. ex Asch., Cymodocea serrulata (R.Br.) Asch. & Magnus, Enhalus acoroides (L.F.) Royle, Halophila ovalis (R. Brown) J.D. Hooker, Syringodium isoetifolium (Ascherson) Dandy, Halodule uninervis (Forsk.) Asch.

Sedangkan jenis alga (rumput laut) dapat dipisahkan ke dalam tiga kelompok, yaitu 9 jenis alga hijau (Chlorophyta), 3 jenis alga coklat (Phaeophyta) dan 6 jenis alga merah (Rhodophyta).
12

Taman Nasional Meru Betiri Untuk jenis tumbuhan laut,g Rinjani

58.000 ha
Flora[sunting | sunting sumber]

Taman nasional Meru Betiri merupakan habitat tumbuhan langka yaitu padma Rafflesia zollingeriana yang endemik di Jawa.
Tumbuhan pantai yang dapat dijumpai antara lain
bakau (Rhizophora sp.)
api-api (Avicennia sp.)
waru (Hibiscus tiliaceus)
nyamplung (Calophyllum inophyllum)
rengas (Gluta renghas)
bungur (Lagerstroemia speciosa)
pulai (Alstonia scholaris)
benda (Artocarpus elasticus)
Bruguiera sp.
Sonneratia sp.
Balanophora fungosa)
dan beberapa jenis tumbuhan obat-obatan.
Survai tahun 2008 di daerah Bandealit (Kabupaten Jember) dan Sarongan (Kabupaten Banyuwangi) mengungkap ada paling tidak 27 spesies anggrek di taman nasional ini.

Fauna

Taman Nasional Meru Betiri memiliki satwa dilindungi yang terdiri 666 jenis burung. Satwa tersebut di antaranya adalah banteng (Bos javanicus javanicus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), harimau Jawa (Panthera tigris sondaicus), macan tutul (Panthera pardus melas), ajag (Cuon alpinus javanicus), kucing hutan (Prionailurus bengalensis javanensis), rusa (Cervus timorensis russa), (Cervus unicolor), bajing terbang ekor merah (Iomys horsfieldii), merak (Pavo muticus), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu lekang/ridel (Lepidochelys olivacea), Accipiter trivirgatus, Falco moluccensis, Hieraaetus kienerii, Otus lempiji, Glaucidium castanopterum, dan elang Spizaetus alboniger.
13

Taman Nasional Ujung Kulon

122.956 Ha
Flora

Beberapa jenis tumbuhan diketahui langka dan di pulau jawa hanya terdapat di TN Ujung Kulon antara lain : Batryohora geniculata, Cleidion spiciflorum, Heritiera percoriacea, dan Knema globularia. Banyak pula berbagai jenis tumbuhan yang telah dimanfaatkan masyarakat baik untuk kayu pertukangan, obat­-obatan, tanaman hias maupun pangan. Jenis-jenis yang telah dimanfaatkan adalah bayur (Pterospemum javanicum) dan berbagai rotan (Calamus sp.) sebagai bahan pertukangan; kayu gaharu (Aquilaria malaccensis), Kayu cempaka (Michelia campaca) dan kayu jambe (Areca catechu) sebagai bahan obat-obatan; Anggrek (Dendrobium sp.) sebagai tanaman hias; tangkil (Gnetum gnemon) dan salak (Salacca edulis) sebagai bahan pangan.
Hutan pantai umumnya dicirikan oleh adanya jenis-jenis nyamplung (Calophyllum innophyllum), butun (Barringtonia asiatica), Klampis Cina (Hemandia peltata), ketapang (Terminalia catappa), cingkil (Pongamia pinnata) dan lain-lain..

Fauna

Badak Jawa, Owa Jawa (Hylobates moloch), Surili (Presbytis aigula), Anjing hutan (Cuon alpinus javanicus).

Di taman nasional ini diperkirakan ada sekitar 30 jenis mamalia, yang terdiri dari mamalia ungulata seperti Badak, Banteng, Rusa, Kijang, Kancil, dan Babi Hutan, mamalia predator seperti Macan Tutul, Anjing Hutan, Macan Dahan, Luwak dan Kucing Hutan, mamalia kecil seperti walang kopo, tando, landak, bajing tanah, kalong, bintarung, berang-berang, tikus, trenggiling dan jelarang. Diantara Primata terdapat dua jenis endemik, yaitu Owa dan Surili. Sedang jenis Primata lain adalah Lutung (Presbytis cristata), Kukang (Nycticebus coucang) dan Kera ekor panjang (Macaca fascicularis), Banteng (Bos javanicus), Rusa (Cervus timorensis), Babi hutan (Sus scrofa), muncak (Muntiacus muntjak) dan pelanduk (Tragulus javanicus)
14

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

50.276,3 ha.
Flora

pohon-pohon yang besar dan berusia ratusan tahun antara lain cemara gunung, jamuju, edelweis, berbagai jenis anggrek dan rumput langka.

Fauna

Ranu Regulo di tahun 1930-an
Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di taman nasional ini antara lain luwak (Paradoxurus hermaphroditus), rusa (Rusa timorensis ), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), kijang (Muntiacus muntjak), ayam hutan merah (Gallus gallus), macan tutul (Panthera pardus melas), ajag (Cuon alpinus javanicus); dan berbagai jenis burung seperti alap-alap burung (Accipiter virgatus), rangkong (Buceros rhinoceros silvestris), elang ular bido (Spilornis cheela bido), srigunting hitam (Dicrurus macrocercus), elang bondol (Haliastur indus), dan belibis.
15

Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya

181.090 Ha.
Flora

Tercatat 817 jenis tumbuhan yang termasuk dalam 139 famili diantaranya Dipterocarpaceae, Myrtaceae, Sapotaceae, Euphorbiaceae, Lauraceae, dan Ericadeae. Terdapat juga tumbuhan obat-obatan, anggrek hutan, bunga Rafflesia (Raflesia sp.). Tumbuhan endemik antara lain Symplocos rayae, Gluta sabahan, Dillenia beccariana, Lithocarpus coopertus, Selaginnella magnifica, dan Tetracera, glaberrima.
Keistimewaan lainnya dari taman nasional Bukit Baka-Bukit Raya adalah melimpahnya jenis-jenis dari suku Symplocaceae seperti Symplocos adenophylla, Symplocos crassipis, Symplocos laeteviridis, Symplocos rayae dan Symplocos rubiginosa.

Fauna

Diantaranya yaitu beruang madu, kesadu, musang wisel, orang utan (Pongo pygmaeus), lutung kelabu (Presbytis cristata), lutung hitam (Presbytis melalophos), kelasi/ lutung merah (Presbytis rubicunda), lutung dahi putih (Presbytis frontata), owa ungko (Hylobates albibarbis), dan kelempiau (Hylobates muelleri).
16

Taman Nasional Gunung Palung

90.000 hektar
orangutan dan Bekantan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar