Pages

Selasa, 21 Februari 2012

Rant: Permen karet, musibah ibadah Puasa Sunnah | Shattered Stories

   Di sekolah gue emang ga banyak anak alim. Tapi, kadang-kadang suka banyak juga yang puasa senin kamis, katanya sih sambil ngirit juga. Selain ibadah itu, sekarang juga lagi musim permen karet, apalagi, permen karet yang ada rasa buah di dalamnya. Kalo keliatan ada yang punya, seisi kelas khususnya penggemar permen karet langsung ngedatengin dan ngemis-ngemis permen karet. Beda dengan gue, kenapa gue ga minta? soalnya gue payah! gue ga bisa bikin gelembung yang gede! gue ga tau cara niup balon! aib! Kelas gue adalah kelas yang unik. Karena di kelas ini ada pemakan-permen-karet, dan mungkin seharusnya gue ralat jadi pengunyah karena ga ada satupun dari mereka yang menelannya. Ok, kembali ke cerita...

   Di suatu kamis pagi, entah ada angin apa, Natalie, seorang cewe gaul, temen sekelas gue tiba-tiba melewati gue dengan tiisnya, dan kemudian nyelocos langsung masuk ke kelas. Kemudian dia berjalan ke arah gue dan bersandar di koridor. Sungguh mengherankan, soalnya biasanya sih Natalie datang 15menit sebelum kelas masuk. Ada apa ini? Mungkin kah? Oh tidak! terlalu dramatisir. Well, Natalie yang tadi kemudian mengambil hp dari saku bajunya dan memainkannya.
 
   Beberapa menit kemudian Resti datang menaruh tas di tempatnya dan berdiri di koridor. Kemudian dia membuka sebungkus permen karet dan mengunyahnya... Mengunyah dan mengunyah....Natalie Kemudian meminta permen karetnya, Resti pun memberi. 2 menit 5 menit, tiba-tiba muka Natalie pucat. "ANJRIT! GUE KAN PUASA!!!" teriak Natalie, berlanjut dengan "AIR! AIR!" teriaknya lagi "AIR! MULUT GUE! BERSIHIN! AIR!" that so awkward. Kelas masih sepi. kecil sekali kemungkinan adanya orang yang membawa air minum. "Air! GANCANG!" ucapnya dengan bahasa sunda. selang beberapa detik di berteriak lagi, cepetan!" dan akhirnya, kami mendapat air dari dwi, seorang temen gue yang lain Dan juga akhir dari cerita ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar